Konsumen merupakan raja bagi para penjual. Karena tanpa ada
konsumen penjual tidak akan mendapatkan keuntungan dan tidak akan terjadi
perputaran uang. Konsumen diharuskan memiliki banyak informasi pula agar tidak
mudah tertipu oleh suatu produk. Pengetahuan yang dimiliki dapat menjadi harga
yang sebanding ketika diharuskan memiliih kualitas barang yang baik.
Sumber daya konsumen dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
·
Ekonomi (Uang)
·
Uang adalah alat transaksi yang sangat diperlukan oleh
konsumen untuk membeli produk. Keputusan Konsumen sehubungan dengan produk dan
merek sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi misalnya uang.
Tanpa uang konsumen tidak bisa membeli apapun. Pembelian sangat
dipengaruhi oleh pendapatan konsumen sama halnya dengan, harapan konsumen
mengenai pendapatan masa datang menjadi variabel penting dalam meramalkan
perilaku konsumen.
·
Sumber Daya Temporal – Waktu
Waktu menjadi
variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Karena,
konsumen semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu
bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu
senggang. Produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut
barang waktu (time goods).
Barang yang
Menggunakan Waktu
Produk yang
memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya. Contoh: Berenang, sepak bola,
badminton (waktu Senggang) Tidur, perawatan tubuh, pulang pergi (waktu wajib).
Barang Penghemat
Waktu Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu
leluasa mereka. Contoh: Rice Cooker, Mesin Cuci, Handphone.
SumberDaya Sementara
a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton
TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang
pergi (waktu wajib)
b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa
mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food
1.3 Sumber Daya
Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya
schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam
tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam
merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam
konstruktivisme.
·
Sumber Daya Kognitif – Perhatian
Sumberdaya Kognitif
menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai
kegiatan pengolahan informasi Alokasi Kapasitas Kognitif dikenal sebagai
perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi:
Arahan
(direction) menggambarkan fokus perhatian
Intensitas mengacu
pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu. Karena kapasitas
tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan
berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi.
Pengetahuan yang dimiliki konsumen penting bagi sang konsumen
itu sendiri. Karena saat ini begitu banyak barang tipuan yang sangat merugikan
konsumen. Terkadang barang tipuan ini pula yang lebih unggul dibandingkan
barang berkualitas. Seperti istilah yang sangat umum yaitu : harga sebanding
dengan kualitas. Hal ini memang tidak pernah salah, karena jika menginginkan
sesuatu yang lebih maka harus melakukan pengorbanan yang lebih pula. Namun sayangnya
dikarenakan begitu banyak kelas ekonomi menengah ke bawah, maka lebih memilih
produk yang terjangkau tanpa memikirkan kualitas.
Pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dapat melalui berbagai
macam media, diantaranya :
-
Koran dan majalah : dimana
banyak informasi yang terdapat didalamnya
-
Internet : begitu terbukanya
internet pada saat ini sangat membantu pengetahuan yang luas pula
-
Televisi : suatu media yang
sangat komunilkatif ini sangat membantu konsumen untuk mendapat pengetahuan
-
Radio : meski hanya menerima
suara namun radio masih berguna memberikan pengetahuan yang dibutuhkan
Sumber daya konsumen dan pengetahuan yang dimiliki konsumen
sangat berpengaruh pada keputusan pembelian dan hasilnya nanti. Sehingga keduanya
wajib dimiliki sebelum melakukan pembelian dan tidak dapat terpisahkan. Ditambah
dengan masa yang sangat modern saat ini, membuat kebutuhan dan keinginan
meningkat begitu tajam. Perlu ketelitian dan kenyamanan bagi para konsumen agar
tidak merugi.
Sumber :