Jalan
Margonda Raya di Depok, Jawa Barat menjadi salah satu jalur utama keluar dan
masuk Kota Depok. Sepanjang jalan ini dapat ditemukan berbagai macam tempat
yang diperlukan, seperti tempat makan, mall, apartemen, perumahan, sekolah,
kampus dan masih banyak lagi. Begitu banyaknya tempat menarik yang ada si
sepanjang jalur ini menjadikan Jalan Margonda sebagai jalur yang tak pernah
tidur.
Kemudahan akses
ke berbagai tempat dari jalan ini menjadi salah satu alasan mengapa jalan ini
selalu ramai. Selain banyaknya tempat – tempat penting seperti perumahan,
apartemen dan kampus maupun sekolah, adanya 5 mall sepanjang jalur ini juga
membuat jalur ini selalu ramai. 5 mall yang diantaranya ada 4 mall saling
berdekatan dan berseberangan membuat jalur ini dilewati oleh banyak kendaraan.
Sayangnya dengan
banyaknya fasilitas yang ada di sepanjang Jalan Margonda justru memberikan
dampak buruk bagi jalanannya. Tingkat kemacetan yang saat ini semakin parah
menjadi salah satu hal yang merugikan. Selain itu masih terdapat banyak sampah
di pinggir – pinggir jalannya yang mengganggu kenyamanan.
Pemicu kemacetan
yang timbul selain karena adanya mall yang banyak, juga karena meningkatnya
volume kendaraan namun tidak diikuti dengan peningkatan luas jalanan yang
harusnya dapat menampung kendaraan. Sehingga begitu banyak titik kemacetan yang
harus dilalui bagi pengendara roda dua dan roda empat saat melewati jalan ini
di jam sibuk, seperti hari senin hingga jumat di pagi hari pada jam perkantoran,
hari senin hingga jumat di sore hari pada jam pulang kantor, hari sabtu dan
minggu yang hampir sepanjang hari macet,
Berdasaarkan
informasi dari www.depoklik.com dan www.sindonews.com, kemacetan Kota Depok
terus bertambah parah, sehingga saat ini masyarakat Depok memilih alternative transportasi
kereta api untuk menjauhi kemacetan. Berdasarkan salah satu tulisan di depok
klik tersebut dijabarkan penyebab – penyebab kemacetan di Depok saat ini, antara
lain pelaku usaha di pinggir – pinggir jalan, restoran juga menjadi penyumbang
kemacetan di Jalan Margonda, banyaknya masyarakat yang menyebrang sembarangan,
adanya parkir liar dan para sopir angkutan umum yang parker sembarangan untuk
mencari penumpang.
Bahkan pada
tahun 2014 Kota Depok berada diurutan ke 5 Kota Termacet, dimana posisinya
setelah Jakarta, Kota Bogor, Bandung dan Surabaya. Kota Depok yang menjadi
salah satu kota penyanggah ibukota kini tertular dengan kemacetannya. Diperlukan
sinergi yang baik dan cepat untuk mengembalikan kenyamanan masyarakat dalam
beraktifitas. Betapa lelahnya masyarakat Depok apabila setiap hari harus terus
ditemui dengan kemacetan yang menguras tenaga. Diharapkan Pemerintah Kota Depok
dapat menemukan cara terbaik untuk memperbaiki kekacauan yang ada.
Beberapa cara
yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan membatasi kendaraan pribadi roda
empat yang melewati jalur ini sehingga dapat beralih ke kendaraan umum dan
mengurangi kemacetan. Dapat pula dengan memberantas usaha kecil yang membuat
macet di pinggir – pinggir jalan. Selain itu juga dapat dilakukan dengan
mengerem pembangunan apartemen – apartemen dan mall yang menjadi penyumbang
besar pula dalam kemacetan. Namun seluruh solusi yang muncul tidak akan
berhasil apabila tidak didukung oleh masyarakatnya. Karena masyarakatlah yang
sangat berperan dalam berbagai macam pembangunan daerahnya.
Semoga Pemerintah
Kota Depok dapat segera menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan berbagai
masalah yang muncul saat ini.
Sumber :
Tidak ada komentar :
Posting Komentar